Kampung Mekarsari Rt 03 Rw 01 Desa Mekarsari Kec Cimaung Kab Bandung boleh bangga karena mereka memiliki makanan khas daerahnya,yaitu OPAK dan KOLONTONG.
Elis Herawati adalah salah satu warga RT 01 RW 03 Desa Mekarsari yang menekuni pembuatan makanan opak dan kolontong.Ibu dari 4 anak ini mengaku,keahlian ini ia peroleh secara turun temurun yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.
Bahan baku utama untuk membuat opak dan kolontong adalah beras ketan.
Setelah beras ketan sebagai bahan baku utama tersedia,maka ibu Elis mulai memproduksi makanan ini.
Awalnya beras ketan direndam kurang lebih sehari semalam.Setelah ditanak sampai matang,ketan tersebut ditumbuk hingga halus menggunakan alat yang disebut halu dan diletakkan di sebuah tempat khusus bernama jubleg.
Ketan yang sudah halus kemudian dicetak sesuai besaran jenis panganan.Untuk opak ukurannya kurang lebih 10 cm,sedangkan yang akan dibuat makanan kolontong ukurannya berdiameter 30 sampai 50 cm yang nantinya akan dipotong-potong sesuai ukuran kolontong.
Usai dicetak,makanan tersebut dijemur selama satu hari,tetapi jika cuaca tidak baik,pengeringan bisa dilakukan di tungku pemanas.
Setelah kering,bahan opak langsung dimasak,tetapi kolontong harus dilakukan proses pemotongan terlebih dahulu.
Proses pemasakan kolontong dan opak dilakukan dengan cara disangrai,prosesnya hampir sama dengan dengan cara disangrei,prosesnya hampir sama dengan menggoreng tapi bedanya tidak menggunakan minyak goreng,melainkan pasir sebagai media penggorengnya.
Menjelang hari raya,biasanya ibu Elis mempersiapkan stok yang cukup banyak untuk dipasarkan. Penjualan opak dan kolontong ibu elis dijual hanya dirumah saja,opak dan kolontong ibu elis juga sudah terkenal di wilayah kab bandung bahkan luar kota bandung.